coretan kuliah

Sabtu, 13 September 2014

Konsep Penelitian Psikologi Sosial II




“PENERAPAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM BIDANG ORGANISASI”

*Aksi Mahasiswa Penolakan Penerapan UKT di Kampus*

Ø  Penerapan Sistem UKT di UNMUL tahun 2013
Ø  Aksi demo yang dilakukan oleh BEM FISIP
Ø  Sumber :
ü  Abang-abang beringin
ü  BEM Fisip
1.       Bagaimana pendapat anda tentang penerapan system UKT
2.       Mengapa menolak system UKT
3.       Tujuan melakukan aksi di depan rektorat
ü  Mahasiswa (pro dan anti)-interview
1.       Pertanyan 1-2
ü  Tanggapan dosen
1.       Menurut anda mengenai aksi mahasiswa tentang penolakan UKT.
ü  Dokumentasi
Ø  Literature internet
Ø  Perbandingan univ negri yang lain
ü  Apakah mengalami hal yang sama di UNMUL tentang penerapan system UKT.
Ø  Analisis :
ü  Attitude

ü  Psikologi Sosial 1-2(Robert A.Baron Donn Byrne)

Jumat, 12 September 2014

curcol kuliah

kali-kali ngepost curcol kuliah guys.
Aku anak Psikologi 2013 Ekstensi ato bahasa akbranye anak sore! hahahahaa #plak! yang katanya nih yah dosen yang masuk di kelas sore itu bayarannya lumayanlah dari pada kelas normal (bukan ekstensi). TAPI APAAA ?? *eehhh 
maksudnya tapi kenapa yah, kok kelas sore itu cenderung ketidakhadirnya para dos dos, dosenn maksud gue -_-.
terlalu lelah mungkin. eh eh (bukan ini sebenarnya yang pen gue bagi di curcol kuliah -,,-)

okeh! start yee...
semester 1 pun berlalu akhirnya, dan nilai matakuliah gue pun kagak ancur-ancur banget lahh,lumayanlaahh..bagi para pemula jadi anak kuliahan di Psikologi. mau tau ? 3,19 wkwkwk dan itu juga gue diomelin ama kk gue dan emak gue dengan nilai statistik I gue dapet nilai C -_-, yasudahlah gue akan lebih berusaha di semster depan karena ada matkul statistik II (waktu itu).

liburan semester 1 emang gak lama malah bentar banget kurang lebih 2mingguan lah dan gue habisin liburan membosankan itu hanya dirumah, (songong X_X)

semester 2pun dimulai dan menantikan liburan panjang selama 3 bulan,macem liburan musim panas gitu kaya univ di luar negri. hahahahaa karena gue udah punya planing liburan semster 2/genap ini keliling pulau jawa dan bertemu dengan saudara-saudara tercinta dikota hijrah kesayangan serang-banten. (ceitanyee -_-)

masa deg deg degan tunggu nilai itu berasa banget guys. Apalagi ada berita horror dengan beberapa matakuliah yang gak bersahabat dan gue pun ngerasain hal itu. GIMANE RASANYE KETIKA DI KRS LO ADA NILAI “D”?? GIMANA COBBAAA ?? AArrrrrggggggg… seketika gue diem!! Minggkem !! planning liburan berupa setahun nyisihin uang saku pun mendadak runtuh ! GAK NAPSU ASSLLEE -_- dan lo tau matakulia apa itu ? mata kuliah yang gue anggap semster2 ini gue bisa lewati!! STATISTIK II guysss :’( huaaaahhhhh, ini gegara gue gak ikutan UTS karena nemenin nyokap wisuda di tanggerang dan nemenin nyokap gue liburan bentar dijakarta -_-#Toeng!!

Emak gue merasa bersalah banget, tapi gue pun gak  bisa menyalahkan sepenuhnya untuk dibandingin emak gue wisuda gak ada yang nemenin. Dan waku itu pun gue udah siap dengan resiko itu sendiri. Dan walaupun gue percaya banget bisa dapet B dimatkul statistikII itu, tapi yasudhlahh… emak gue tetep nyemangatin gue berangkat liburan #mimisan
Dan sepnuhnya pun kesalahan itu sendiri dari myself!! DIRI GUE SENDIRI !! game-game-game dan game and NOW I MUST STOP FOR MYGAME!!

Dan gak cuman itu !! semester 2 ini bener-bener waktu keterpurukan gue!! Rasa MARAH !! KECEWA ama diri sendiri itu berasa banget !! SKS gue penuh dengan iktan KIMIA!! HATE THAT!! ABCD pun nongol di KRS gue, pandangan gue tertuju pada>> APAKAH GUE MASIH BISA LULUS TEPAT WAKTU ?<< huaaahhhh… YA ALLAH help me. To the point aja yah.. Ip gue just 2,56 -_-!!! Gue tau banget gue gak pinter -_-tapi entahlah gue gak boleh untuk terpuruk kedua kalinya! GUE GAK MAU !! dan I’m still have DREAM!! I believe it !!

Gue reflesh lah dengan tour, adventure jadi backpacker dadakan dengan ala kadarnya. Go go Java island. Selama kurang lebih sebulan kurang :D. thanks dad, mom dengan do’a dan dukungan itu :’) dan ALLAH yang udah ngatur semunnya.

SO, semsetr 3 ini pun now showing !! gue kudu bersahabt dengan matkul dan dos dosnye. Dosen maksud gue yah guys, dos dos panggilan akrap :3

Dan blog satu ini untuk ngeSHARE dan berbagi tugas psikologi. Yah sapa tau bermanfaat kita semua dan yah sapa tau juga bisa diskusi ^^ dan lebihnya bisa mengharpkan itu. Karena gue percaya banget GUE_LO punya MIMPI yang kudu dikejar !!!

Kamis, 19 Juni 2014

Psikologi Kepribadian 1

(kelas psikologi sore A 2013 Matkul Mr. Andreas)

1.      Mengejar kenikmatanPrinsip apa (Sigmund Freud)? (ID)
2.      Orang yg tingkah laku berlebihan dikontrol oleh apa ? (Super ego)
3.      Insting-insting dlm hidup ? (Insting hidup dan mati)
4.      Supir yang menabrak kucing,dan kucing itu di kubur dengan menggunakan baju supir  tsb ? (Paratakis)/Tahayul
5.      Fase periode perkembangan menurut Freud?
6.      Rangsang somatic dlm yang dibawa dari lahir? (Insting)
7.      Naluri perempuan yg ada pada pria (arketipe) ? (Anima)
8.      Topeng yg digunakan manusia ? (persona)
9.      Cara adaptasi menurut Horney ?
10.  Sebutkan 2 alam pd manusia (Jung)?
11.  Gambaran diri dlm berbagai peran social pda 3 aspek ego yang ada? (Ego identity)
12.  Faktor yg mempengaruhi kepribadian (Fromm) ? (Social Budaya)
13.  Yg merupakan aspek ego yg ada pd struktur kepribadian pd teory Erikson? (Ego ideal)
14.  Anak yg mengompol karena adik? (Regresi)
15.  Untuk memahami tingkah laku manusia seperti gambaran semu, rasa rendah diri pda Adler ? (Psikologi Individual).
16.  Berdasarkan sikap jiwa manusia dibagi 2,yaitu? (Ekstrovert & Introvert)
17.  Kesimpulan untuk bertindak (Sullivan)? (Tension)
18.  2 Dorongan pokok menurut Adler?
19.  Desakan menuju tujuan kebebasan (fromm)? (Transindesi)
20.  Ego mengontrol dorongan Id agar tdk terjadinya kompulsif (Freud) ? (Antikateksis & Kateksis)
21.  Anti kateksis >< Kateksis (pengertian & Penjelasan) ?
22.  Gambaran mengenai diri dan orang lain berdasarkan pengalaman menyebabkan kepuasan dan kecemasan (Sullivan) ? (Personifikasi)
23.  Kepribadian otonom pd pertahanan dari normal adalah? (Moving away people)
24.  Tingkah laku salahsuai (Adler)? (Cacat,fisik, yang buruk)
25.  Alam sadar berfungsi (Jung) ? (untuk dunia luar)
26.  Pengalaman dalam hidup (Jung)? (Ketidaksadaran Pribadi)
27.  Ego yg membantu dalam individu (Erikson) ?
28.  Suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang tak berubah dalam lingkungan yg berubah ? (fungsi jiwa)
29.  Menganggap org lain yg terpenting dgn rasa cinta, adalah ? (Moving Toward People)

30.  Kepribadian yg agresif (Horney) ?

Selasa, 03 Juni 2014

UAS Psikologi Perkembangan 1

Mata kuliah Kak Hairani Lubis, S. Psi. ^^


NAMA : FAIZZATUNNISA AULIA
NIM : 1302105166
KELAS : PSIKOLOGI A SORE 2013
I.                   KASUS
Deteksi Dini Gangguan Penglihatan Bayi

Penglihatan dan bagaimana otak menggunakan informasi visual adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Sejak lahir, bayi mulai menjelajahi keajaiban di dunia dengan mata mereka. Bahkan sebelum mereka belajar untuk mencapai dan ambil dengan tangan atau merangkak dan duduk, mata mereka memberikan informasi dan stimulasi penting bagi perkembangan mereka.

Bayi belajar untuk melihat selama periode waktu, seperti mereka belajar berjalan dan berbicara. Mereka tidak lahir dengan semua kemampuan visual yang mereka butuhkan dalam hidup. Kemampuan untuk fokus mata mereka, memindahkan  gerakan mata yang akurat, dan menggunakannya harus dipelajari bersama seiring dengan pertambahan usia. Anak juga perlu belajar bagaimana menggunakan informasi visual mata kirim ke otak mereka untuk memahami dunia di sekitar mereka dan berinteraksi dengan berbagai hal stimulasi yang ada dalam lingkungannya

Gangguan penglihatan ternyata ternyata tak hanya dialami orang dewasa saja, tapi ganguan ini dapat dialami oleh kanak-kanak. Saat ini sudah banyak anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan dan kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja agar penanganan yang cepat bisa dapat dilakukan.

Kebanyakan anak mendapatkan masalah pada salah satu mata mereka. Kendati begitu ada juga anak yang mengalami gangguan pada kedua mata mereka. Gangguan penglihatan pada anak dapat menghambat perkembangannya. Oleh karena itu, dibutuhkan menanganan yang cepat dan tepat. Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan kondisi anaknya dari ujung rambut hingga ujung kuku. Karena anak usia dini eblum bisa mengerti dengan gangguan yang kesehatan yang dialaminya.

II.                ANALISA TEORI
A.    Perkembangan Sensoris dan Persepsi

Semua informasi dating kepada bayi melalui indra. Tanpa penglihatan, pendengaran, sentuhan, kecapan, pencium, dan indra lain, otak bayi akan terkucil dari dunia; bayi akan hidup didalam kebisuan yang gelap, tanpa rasa, tanpa warna, kehampaan kekal.

Sensasi (sensation) terjadi ketika sekumpulan informasi “mengadakan kontak” dengan penerima sensor-mata, telinga, lidah, hidung dan kulit. Sensasi penglihatan terjadi ketika cahaya lampu mengadakan kontak dengan kedua mata dan difokuskan di dalam retina. Persepsi (perception) ialah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan. Persepsi pada penglihatan yang ditransmisikan ke dalam retina diinterpretasikan sebagai suatu warna, pola, atau bentuk khusus.

Pada indera manusia yang sensasional, sensasi dimulai dengan reseptor indera, yang mengubah energy dari sebuah stimulus menjadi impus listrik yang berjalan sepanjang sarad menuju otak. Sensasi-sensasi yang terpisah ini dapat di jelaskan oleh kode-kode anatomis (sebagaimana digambarkan dalam doktrin energy saraf spesifik)  dank kode-kode fungsional dalam system saraf.

Indera penglihatan memegang peranan dominan dalam proses pembentukan pengertian atau konsep, disamping indera laindan fungsi intelektualnya. Akibat proses pembentukan pengertian atau konsep terhadap rangsangan atau objek yang berada diluar dirinya tidak diperoleh secara utuh. Ketidakutuhan tersebut disebabkan anak tidak memeliki kesan, persepsi pengertian, ingatan dan pemahaman bersifatvisual terhadp objek yang diamati. Mereka memperoleh kesan atau persepsi terutama berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan melalui indera pendengarannya, karena pengertian yang diperoleh terutama juga terbatas pda pengrtian yang bersifat verbal. Pengertyian atau konsep terbentuk melalui persepsi dan diperkaya ketika anak mulai berbahasa. Karenanya pembentukan pengertian atau konsep akan sangat tergantung pada pengalama-pengalaman sensorisnya. Bagi gangguan penglihatan, kehilangan salah satu sumber utama input jelas membawa konsekuansi terhadap proses persepsinya.

B.     Pengertian Gangguan Penglihatan pada Bayi
Dalam lingkungan masyarakat awam bergangguan penglihatan mungkin saja bisa diartikan sebagai satu gangguan pada mata kita yang disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya karena ada suatu benda renik yang masuk pada mata sehingga menyebabkan mata kita kelilipan akibatnya mengganggu kelancaran dalam melihat. Atau bisa saja gangguan penglihatan diartikan sebagai suatu keadaan dimana mata ini tidak bisa melihat lagi secara awas yang disebabkan oleh faktor umur. Namun, ada beberapa anomaly penglihatan untuk pertimbangan.
Jika kita berpikir bayi mempunya masalah. Tiga di antarannya-rabun jauh, rabun dekat dan astifmatisme sudah cukup dikenal. Lalu ada yang disebut dengan “mata malas” atau “mata yang berputer-puter”. Istilah medis dari terminology ini adalah amblyopia. Satu mata biasanya tidak dapat melihat dengan jelas mata yang lain dan balita secara tidak sadar mulai menggunakan penglihatannya denga lebih keras lagi sehingga “mata pemalas” lambat laun bergerak meliha.
Walaupun banyak bayi dengan mata bersilang padasaat lahir, kondisi ini biasanya hilang pada saat tahun pertama. Jika tidak hilang, timbulah masalah Strabismus. Bayi dengan rabun jauh lebih rentan dengan kodisi ini.
Akibat dari gangguan penglihatan, maka pengenalan atau pengertian terhadap dunia luar anak/bayi, tidak dapat diperoleh secara utuh. Akibatnya perkembangan kognitif anak dengan gangguan penglihatan cemderung trlambat dibandingkan dengan anak-anaknormal pada umumnya. Hal ini disebabkan prkembangan kognitif tidak saja erat kaitannya dengan kecerdasan atau kemampuan intelegensi, tetapi juga dengan kemampuan indera penglihatannya.
Indera penglihatan ialah salah satu indera penting salam menerima informasi yang dating dari luar dirinya. Sekalipun cara kerjanya dibatasi oleh ruang, indera ini mampu mendeteksi objek pada jarak jauh. Melalui indera pengihatan seorang mampu melakukan pengamatan terhadap dunia sekitar, tidak saja pada bentuknya (pada objek berdemensi 2) tetapi juga pengamatan dalam (pada objek berdemensi 3), warna, dan dinamikanya. Melalui indera pula sebagian besar rangsangan atau informasi akan diterima untuk melanjutkan diteruskan ke otak, sehingga timbul kesan atau persepsi dan pengertian tertentu terhadap rangsangan tersebut. Melalui kegiatan-kegiatan yang bertahap dan terus menerus seperti iniah yang pada akhirnya mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan kognitif seseorang sehingga mampu berkembang secara optimal
Gangguan penglihatan pada bayi dapat termasud dalam penentuan criteria diagnose autism pada DSM-III-R (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, edisi revisi ketiga) dan ICD-10 ( Internasional Classification of Disease, revisi kesepuluh) merupakan sumbangan dari survey epidemiologis yang melakukan oleh Lorna Wing dan Judith Gould di daerah Camberwell, London pada tahun 1970 (Happe, 1994) tujuan survey ini adalah untuk menemukan cirri-ciri autism yang selalu hadir secara bersamaan dan bukan hanya merupakan kebetulan. Hasilnya, Wing memperkenalkan istilah “spectrum autistic” dengan triad impairments, yaitu sosialisasi, komunikasi, dan imajinasi (Frith, 2003; Sacks, 1995). Wing juga menekankan pada adanya kontinum autism yang berkisar antara mereka yang berfungsi tinggi sampai dengan yang terbelakang.
Secara singkatnya gangguan penglihatan pada bayi termasuk dalam diagnostic gangguan kulitatif dalam interkasi social timbal balik dengan adanya dalam bertingkah laku non verbal seperti kontak mata.
C.     Klarifikasi dan jenis-jenis Gangguan Penglihatan

1.       Berdasarkan Waktu Terjadinya Gangguan Penglihatan
a.        Tunanetra sebelum dan sejak lahir; yakni mereka yang sama sekali tidak memiliki pengalaman penglihatan.
b.      Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil; mereka telah memiliki kesan-kesan serta pengalaman visual tetapi belum kuat dan mudah terlupakan
c.        Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja; mereka telah memiliki kesan-kesan visual dan meninggalkan pengaruh yang mendalam terhadap proses perkembangan pribadi
d.      Tunanetra pada usia dewasa; pada umumnya mereka yang dengan segala kesadaran mampu melakukan latihan-latihan penyesuaian diri.
e.        Tunanetra dalam usia lanjut; sebagian besar sudah sulit mengikuti latihan-latihan penyesuaian diri.

2.       Berdasarkan kemampuan daya penglihatan
a.        Tunanetra ringan (defective vision/low vision); yakni mereka yang memiliki hambatan dalam penglihatan akan tetapi mereka masih dapat mengikuti program-program pendidikan dan mampu melakukan pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi penglihatan.
b.       Tunanetra setengah berat (partially sighted); yakni mereka yang kehilangan sebagian daya penglihatan, hanya dengan menggunakan kaca pembesar mampu mengikuti pendidikan biasa atau mampu membaca tulisan yang bercetak tebal.
c.       Tunanetra berat (totally blind); yakni mereka yang sama sekali tidak dapat melihat.
3.       Berdasarkan pemeriksaan klinis
a.        Tunanetra yang memiliki ketajaman penglihatan kurang dari 20/200 dan atau memiliki bidang penglihatan kurang dari 20 derajat.
b.       Tunanetra yang masih memiliki ketajaman penglihatan antara 20/70 sampai dengan 20/200 yang dapat lebih baik melalui perbaikan
4.       Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata
a.        Myopia; adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina. Penglihatan akan menjadi jelas kalau objek didekatkan. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita Myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif.
b.       Hyperopia; adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek dijauhkan. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita Hyperopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa positif.
c.        Astigmatisme; adalah penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan karena ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola mata sehingga bayangan benda baik pada jarak dekat maupun jauh tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses penglihatan pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan lensa silindris.

D.    Karakteristik Gangguan Penglihatan
Ada beberapa karaktersitk bayi dengan gangguan penglihatan, antara lain :
·         Mata yang bersilang atau tidak bergerak bersamaan, salah satu bola mata berbeda ukuran
·         Sering mengeluh sakit kepala atau muak setelah melakukan aktivitas yang meminta penglihatan “jarak dekat”
·         Sering mengerjabkan maa (disebabkan oleh cahaya terang) ketika melihat sesuatu
·         Memiringkan kepala ketika melihat sesuatu
·         Secara berlebihan membelalakan mata, maa berair, merah atau tahi mata yang berlibihan
·         Sering terjadi infeksi dimana ktoran yang berlebihan dari mata kekuningan atau kuning kehijauan
·         Berulang kali menutup salah satu mata atau menggunakan salah satu tangan menutupi salah satu mata ketika mlihat sesuatu.
Gangguan penglihatan


III.             DAFTAR PUSTAKA
Rutledge, Rebecca Ph.D. (2010). Panduan Pengasuhan Balita (Toddler). Jakarta : PT. Indeks

Santrock, John W. (2002). Life-span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Somantri, Sutjihati M.si., psi. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditama

Carole Wade & Carol Tavris. (2007). Psikologi Jilid1. Jakarta : Penerbit Erlangga

Ginanjar, Adriana Soekandar. (2007). “Memahami Spektrum Autistik Secara Holistik” Sosial Humaniora 11:87-99

Growupcinic. 2013. Deteksi sini gangguan penglihatan Kesehatan mata dan penglihatan bayi <http://growupclinic.com/2013/08/17/deteksi-dini-gangguan-kesehatan-mata-dan-penglihatan-bayi/>